Pertanyaan

"Aku nyaman sendirian," diakhiri senyuman.

"Tetapi lebih nyaman lagi jika bersamamu."

"Menggelikan."

Kamu tertawa.

Sengaja.

***

Kita bertemu. Alasan yang hampir sama. Aku dan kamu, kita, sama-sama suka kesendirian. Saling mengenal karena suka sendirian.

Saat itu sendirian seperti hal yang fatal. Berkenalan karena mau tak mau tetapi harus.

Hingga sampai ke tahap ini.

Pacar, bukan. Teman, mana mungkin. Sahabat, dari mana. Teman dekat, yang paling mendekati benar.

Tidak pernah terdeklarasikan. Mengalir begitu saja.

Dan sampai ke sini begitu saja.

Siapa supir yang menggiring. Siapa penumpang yang hanya ikut.

Kita, aku dan kamu, sama-sama tidak tahu.

Hanya tahu, tiba-tiba sudah sampai di titik ini.

***

"Kita ini apa?"

Pertanyaan yang sangat ingin kuketahui jawabannya. Tapi apa daya.

Terkadang membalas senyummu saja aku masih kaku.

Apalagi setelah hari itu. Kamu bilang nyaman saat bersamaku. Apalah daya jantungku. Yang seperti membisu. Tapi seperti habis berlari mengitari lapangan depan rumahku.

***

"Kamu menganggapku apa?"

Pertanyaan yang ingin kuketahui jawabannya juga.

Tetapi aku juga masih menanyakan apa dayaku. Bagaimana kekuatanku. Apa aku bisa menanyakan hal itu?

***

Tidak. Jawabannya tidak.

Aku tidak pernah bisa menanyakan hal-hal itu.

Biar saja semua ini layaknya air yang mengalir satu arah. Aku tidak lagi penasaran apa jawabnya. Aku hanya ingin tahu kemana kamu mau melangkah. Tak perlu susah mengikutimu kemana. Aku hanya ingin tahu apa.

***

"Aku suka seseorang."

"Siapa?"

"Rahasia!"

Kamu tertawa lagi.

Sengaja lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-istilah yang Ada di Role Player

Lama atau Nggak?

SEVENTEEN - Boom Boom