Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

kenapa?

"Kenapa?" Aku diam. Terlalu banyak pertanyaan 'kenapa' untuk hari ini. Kamu diam setelah bertanya. Tetap pada posisi yang sama. Dan aku masih bingung bagaimana menjelaskannya. "Aku tidak akan menjawabnya," jawabku. Ujungnya juga menjawab. Meskipun bukan jawaban yang jelas kamu inginkan. Terlihat dari reaksimu. Menghela nafas. Tatapan mata menyerah. Tapi tetap pada posisi yang sama. "Kenapa?" Kamu tahu aku tidak suka dicecar pertanyaan yang sama. Tapi tetap kamu lakukan. Bergantian, kuhela nafas. Menirukanmu. Ekspresimu melunak. Mulai tertawa. "Apa yang lucu?!" tanyaku setengah berteriak. Menahan ekspresiku. Menahan detak jantungku yang mendadak dua kali lebih cepat melihat tawamu. Melihat bulan sabit membentuk bibirmu. Melihat tatapan mata yang melunak. Tak lagi menyerah. Melihat tawamu lagi. "Kamu." Dan jantungku sukses berdebar. "Berhenti. Jangan begini lagi. Aku semakin sakit hati." "Kamu memb

anonim (2)

Sebut saja ia anonim. Tak bernama. Agar aku bisa lupa siapa namanya. Biar aku tak lagi mengingatnya. Biar aku bisa lupa segalanya. Sebut saja ia anonim. Tak bernama. Biar segala tentangnya lenyap dari akal pikiranku. Berhenti membuatku lelah dengan semuanya. Lelah hanya karena teringat olehnya. Sebut saja ia anonim. Tak bernama. Agar lenyap saja semuanya sudah. Sebut saja ia anonim. Agar aku tak lagi menganggapnya ada. Sebagaimana ia tak menganggapku ada.

anonim.

Sebut saja ia anonim. Tanpa nama. Biar aku tidak usah menyebut namanya. Biar aku cepat melupakannya sekalian. Biar aku tak mengingatnya sekalian. Sebut saja ia anonim. Tanpa identitas. Memang awalnya hanya ia yang mengenalku. Aku tak pernah benar mengenalnya. Hanya tahu beberapa. Entah kenapa berujung aku selalu mengingatnya. Sebut saja ia anonim. Aku ingin melupakannya. Aku tak ingin terus mengingatnya. Aku tak ingin sakit lagi karenanya.