[FANFICT] Here I Am (a song by ZE:A) chapt 1 of 2


Title                 : Here I Am (a song by ZE:A)
Author             : Nad @donadkacang
Type                : general
Genre              : romance, pairing
Length             : chaptered.
Cast                :
                           - Choi Jin Ri / Sulli (f(x))
                           - Choi Min Ho (SHINee)
                           - find it
Playlist            : Here I Am – ZE:A
Summary         :
Here I am. Can you see me?”
 ***
Yeoja itu sedikit membungkukkan kepalanya tetap berjalan. Tidak peduli dengan keadaan sekitarnya yang ramai. Hanya peduli dengan seorang namja jangkung bermata bulat yang berjalan sedikit jauh di depannya. Sesekali mendongak hanya untuk ‘mengintai’ namja itu.
Choi Jin Ri, yeoja itu. Yang kerap dipanggil Sulli. Yang sudah lama mengintai namja bermata bulat di depannya. Choi Min Ho.
Marga yang sama. Dan tidak akan pernah bersama. Maka itu Sulli hanya berani mengintai Minho.
Ya! Minho-yya!” jeritan itu mulai terdengar. Sulli memperlambat langkahnya. Pasti di depannya kini ada segerombolan yeoja-yeoja centil yang mengelilingi Minho. Siapa yang tidak mengenal Minho? Sulli hanya diam dan perlahan menyingkir.
Berjalan di belakangnya dengan tenang selama beberapa menit saja sudah sangat cukup untuknya. Walaupun Minho tidak akan melihatnya.
Here I am. Can you see me?’
***
Sulli hanyalah seorang yeoja biasa. Kacamata tebal menghiasi mata bulatnya. Dan bibir tipisnya selalu membuat segaris lurus. Wajah datar selalu tercermin darinya.
Ia hanya bersinar saat di kelas. Menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat. Peringkat pertama sejak dulu. Menjadi ‘anak emas’ di kelas saat jam pelajaran. Begitu jam pelajaran berakhir? Ia jadi ‘anak bawang’. Ter-bully sana-sini. Menyendiri.
Siapa yang dapat melihatnya? Minho.. mungkin bagi Minho, Sulli adalah salah satu bagian dari batu. Yang dapat dilihatnya.
***
Kini yeoja itu tampil lain. Rambut terkuncir kudanya yang rapinya kini terurai bebas. Menyentuh bahu yeoja itu yang tertutupi seragam.
Lengkungan sabit mulai sering tertemukan di bibirnya. Meskipun kacamata tebal itu tetap menghiasi matanya. Ia tampak lain. Tampak berbeda dengan penampilan sehari-harinya yang itu-itu saja.
Dan mata bulat Minho hanya mengarah pada yeoja itu.
***
Ya! Choi Jin Ri!” suara berat itu.. Sulli menoleh. Ada Minho yang memanggilnya dari bangku sebelahnya. Ia tersenyum tipis.
Yeppeuna..” bisiknya. Beku. Sulli sempat terkejut membulatkan matanya mendengar Minho tiba-tiba berkata seperti itu. Ia membeku.
N..nde? Gumawo..” balas Sulli tersenyum beku. Ia tak dapat mengira seberapa merah pipinya sekarang. Minho kembali melihat guru yang sedang menjelaskan. Sulli pun demikian.
Konsentrasinya buyar. Apa yang diterangkan guru guru tidak dapar terasuki dalam otaknya. Semua menolak pelajaran.
Hanya Minho yang memenuhi pikirannya. Senyum Minho.. tatapannya.. kata-katanya.. kenapa setiap inchi dari Minho terlihat begitu sempurna?
‘Apa kau baru saja dapat melihatku? Selama ini aku dimana?’
***
‘Percuma saja jika ‘dia hanya bisa melihatku’ saat penampilanku seperti ini. Jika aku berpenampilan seperti biasa lagi? Apa ia akan masih dapat melihatku?’ pikir Sulli mencoret-coret notebook-nya.
“Sulli? Kenapa kau di sini sendirian? Kau tidak ke kantin?” suara berat itu muncul kembali. Terdengar lagi di telinga Sulli.
Sesosok jangkung itu tersenyum padanya di depan pintu. Bukan hanya suaranya. Sulli menegak. Tersenyum salah tingkah.
Nde..” jawabnya singkat. Senyum Minho membuatnya beku. Yang entah apa terdapat es pada senyum Minho.
“Apa.. aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Minho tiba-tiba.
Nde. Tanyakan saja. Gwaenchana,” jawab Sulli.
“Tumben sekali kau berganti model rambut? Biasanya penampilanmu tidak seperti ini, kan?” Minho akhirnya memberikan pertanyaan yang sangat tidak diharapkan Sulli. Ya, Sulli sangat tidak mengharapkan pertanyaan semacam ini. Apalagi Minho akan tahu jika Sulli merubah dirinya karena Minho.
Nde.. memang biasanya aku tidak seperti ini. Memangnya kenapa? Apa aku tampak aneh?” jawab Sulli sedikit panik.
Anio. Kau tampak lebih cantik,” untuk yang kesekian kalinya Minho membuat Sulli kembali membeku.
Nde? Gumawo. Hanya kau yang bilang aku tampak lebih cantik. Lalu.. kenapa kau menanyakan hal ini?” balas Sulli.
Gwaenchana. Penampilanmu yang sekarang.. aku suka. Tapi aku lebih menyukai penampilanmu yang dulu,” jawab Minho tersenyum tulus.
Eoh? Yang dulu? Sebagai yeoja kaku dan cuek yang berkacamata tebal dengan rambut terkuncir rapi?” tanya Sulli tak percaya jika Minho dapat melihatnya. Melihat dirinya yang dulu.
Nde. Saat seperti itu kau jauh lebih cantik dari sekarang. Kau terlihat.. jadi dirimu sendiri,” jawab Minho.
“Kupikir.. kau tidak pernah ‘melihatku’. Terima kasih sudah ‘melihatku’,” balas Sulli.
“Selama ini aku selalu memperhatikanmu, Sulli-yya. Kau tidak menyadarinya? Aku selalu melihatmu,” terang Minho. Sulli menatap Minho bingung.
“Mmeperhatikanku?” tanya Sulli bingung. Seingatnya Minho tidak pernah peduli padanya. Memperhatikannya? Melirik saja tidak pernah.
“Aku menyukaimu,” kata Minho tiba-tiba. Mata bulat Sulli semakin membulat.
“Me..nyukaiku?” tanya Sulli semakin tidak percaya.
“Aku tahu aku.. seharusnya aku tidak menyukaimu. Tapi..”
“Keluarga,” jawab Sulli singkat.
“Marga. Marga kita sama. Keluarga yang memisahkan kita. Nde, aku juga menyukaimu. Sejak dulu. Aku hanya mengintaimu dari jauh. Aku tidak pernah berharap lebih. Sungguh. Tidak pernah,” lanjut Sulli.
“Sejak dulu. Aku selalu melihatmu. Memperhatikanmu. Mungkin kau yang tidak pernah menyadarinya.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-istilah yang Ada di Role Player

Guess I? /??

Holl'up!