Mungkin | Seventeen Seungkwan's birthday fanfict

Jika harimu memang begitu berat, maka izinkan aku untuk menjadi pelabuhanmu di penghujung waktu.

Meskipun hanya sekedar mengatakan sebuah kalimat yang bisa saja tak berarti bagimu.

Biarkan aku memelukmu tanpa cela. Dan mengatakan ‘kau sudah bekerja keras’ di telingamu.

***

Happy virus.

Penyebar kebahagiaan.

Dimana ada aku, orang-orang akan tertawa.

Siapa yang suasana hatinya sedang jelek? Pasti akan tersenyum beberapa detik setelah mendengarkanku.

Kelebihanku, bisa membuat orang tersenyum ataupun tertawa dengan candaanku.

Tentu saja, aku bangga dengan diriku sendiri. Aku bangga pada diriku yang bisa membuat orang lain bahagia.

Kata Hansol, wajahku yang bulat juga membuat orang menjadi ceria.

Kata Jeonghan hyeong, aku manis. Orang-orang jadi ingin tersenyum.

Kata Junhui hyeong, aku selalu menyebar tawa. Meskipun terkadang ia tak mengerti maksudku.

Mungkin aku terdengar tidak bisa diam sama sekali.

Tetapi aku akan diam seribu bahasa, ketika tidak ada yang meresponku.

Aku benci keheningan.

Aku benci sepi.

Dan aku benci hatiku yang sering merasa sepi.

***

Untung saja, hari ini suasana hatiku sedang bahagia.

Proses pengambilan gambar untuk reality show yang akan mendatangkan grupku akhirnya lancar. Semua anggota terlihat sangat menikmati prosesnya.

Berkali-kali Jeonghan hyeong mengatakan aku sudah bekerja keras. Karena kebanyakan adegan lucu pasti kamera akan mengarah ke arahku. Entah karena reaksiku, atau karena ucapanku yang menimpal lainnya.

Mungkin nanti aku akan meminta maaf pada Junhui hyeong, karena tadi kata-katanya sempat kucela dengan candaan. Huh, terkadang aku keterlaluan juga.

Dan beberapa hari lagi ulang tahunku.

Siapa yang sabar jika beberapa hari lagi ulang tahunnya?

Tentu saja aku menunggu para anggota lainnya memberikanku kejutan. Apakah mereka akan memberikan kejutan yang sama seperti tahun lalu–yang gagal karena aku mengintip karena sangat tidak sabar. Atau akan berhasil.

Tetapi aku tidak berharap banyak.

Ulang tahun Jisoo hyeong beberapa minggu lalu, akhir Desember, dirayakan para anggota saat tahun baru. Dan nyaris tidak ada kue ulang tahun–kecuali jika susunan chocopie yang diberi lilin dapat disebut kue ulang tahun.

Tetapi ia mendapatkan banyak kado. Dan katanya juga seluruh dunia mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Katanya. Dasar Jisoo hyeong tak tahu diri.

Beberapa hari lagi ulang tahunku. Semakin aku memikirkannya, semakin aku tidak sabar.

Mungkin aku harus berhenti memikirkannya.

***

“Boo Seungkwan, sebentar lagi kau akan bertambah tua,” kata Ibu saat meneleponku. Aku cemberut. Meskipun aku tahu Ibu tidak akan bisa melihatnya.

“Jika Ibu meneleponku hanya untuk mengatakan itu, akan kumatikan,” kudengar kekehan kecil dari Ibuku.

“Kau ingin pulang pada hari itu?” tanya Ibu.

“Setiap hari aku ingin pulang, Bu,” kataku.

“Apa kau berencana pulang di hari itu?”

“Tidak bisa. Maaf, Bu. Mungkin tahun depan, atau tahun depan lagi, atau tahun depan lagi–“

“Iya.”

“Aku rindu masakan Ibu.”

“Jadi kau tidak merindukan Ibumu?”

“Aku sangat merindukan Ibu. Tapi, Bu. Aku akan latihan lagi sekarang. Nanti aku telepon lagi, ya, Bu. Aku cinta Ibu, sampai jumpa.”

Kuputuskan sambungan. Menghela nafas panjang.

Sejak awal inilah jalan yang kupilih. Aku harus menjalaninya sampai akhir.

“Tok! Tok! Tok!”

“Seungkwan! Apakah perutmu masih sakit?!”

***



Happy birthday my sunshine, Seungkwaaaann.
Mungkin ini ff agak tersirat maknanya, karena hanya diselesaikan satu hari. Karena aku kiranya udah selesai, ternyata belum. Akhirnya aku kebut bikin haha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-istilah yang Ada di Role Player

Guess I? /??

Holl'up!