[SPECIAL FANFICT] Sepi | Seventeen Joshua's birthday fanfiction

Setiap hari aku melihat notifikasi, hanya untuk memastikan. Tidak ada namamu yang memanggilku, membutuhkanku.

Dan jika ada namamu di sana, sudah dapat kupastikan aku akan berusaha menggapaimu secepatnya.

***

Sejak dulu aku mengerti, rasanya sendirian.

Sejak kecil. Sejak dimana seharusnya kalian semua mendapat senyuman dan ucapan selamat dari kedua orang tua kalian. Dan saat dimana aku hanya bisa melihat mereka tersenyum di dalam mimpi.

Mereka datang saat aku sudah terlelap. Dan pergi saat aku masih terlelap.

Terkadang aku menyalahkan jam tidurku. Dan begitu aku menginjak kelas tiga di tingkat akhir sekolah. Aku tahu kedua orang tuaku masih memperdulikanku.

Dengan menyuruhku tidur saat mereka pulang dan membuka pintu kamarku. Mengira aku sudah terlelap.

Padahal ujian tingkat akhir yang sudah di depan mata begitu menggangguku. Dan aku tahu aku harus berusaha keras untuk itu.

Aku sudah paham bagaimana menyiksanya rasa itu.

Dan aku ingin tidak ada seorang pun yang merasa sepertiku.

***

Lagi, kau duduk diam di ujung tribun lapangan. Buku pelajaran terbuka di tanganmu, tetapi matamu lurus menatap lapangan kosong. Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, aku hanya tahu kau sedang tidak belajar.

Dan dari lantai dua dimana kelasku berada, aku memperhatikanmu. Di depanku sama adanya, buku geografi terbuka lebar. Dan mataku masih menatapmu di sana.

Aku ingin menghampirimu. Berkata kau tidak boleh sendirian.

Tetapi apalah aku. Bolos jam kosong pun aku ragu.

Sudah cukup aku menatapmu dari sini. Seraya berkata dalam hati, berharap kau mendengarnya lewat telepati.

Jika kau tidak akan pernah sendiri, ada aku di sini.

***

“Kau tidak punya teman?” pertanyaan yang terlampau lancang. Tetapi aku tidak peduli. 

Hanya itu yang terlintas di otakku saat aku menyadari aku melakukan hal yang terlampau gila.

Aku mendatangimu, yang beberapa menit lalu masih kupandangi.

Dan sekarang aku sudah mengusikmu.

“Punya,” jawabku singkat. Tampak tidak tersinggung sama sekali.

“Lalu mengapa kau selalu sendirian?” tanyaku lagi.

“Aku tidak sendirian. Aku punya teman,” jawabmu.

“Siapa?”

“Kau.”

Aku adalah temanmu?

“Sejak kapan?” tanyaku bingung.

“Sejak hari ini,” kau menjawab dengan senyum tipis. Lalu kembali fokus pada buku pelajaran di tangan.

***

Dan sejak saat itu aku berpikir untuk terus menjauhkanmu dari kata ‘sendirian’.

Aku paham benar bagaimana menyiksanya itu. Aku paham bagaimana kata itu perlahan menjadikanmu ingin semuanya berakhir.

Dan aku tidak ingin kehilanganmu.

***

Hong Jisoo, aku membutuhkanmu. Sekarang.

***

Aku akan datang. Meskipun kau membuatku terburu-buru untuk mendengarkanmu menangis hingga tertidur. Untuk menemanimu melamun melewati hari tanpa ada kata-kata.

Aku akan datang. Aku akan ada di sampingmu.

Aku tidak ingin rasa kesepian itu membunuhmu, lagi.

***


***




Halo. Ini sudah tanggal 30 Desember dimana ulang tahun svt's gentleman, Hong Jisoo a.k.a. Joshua Hong.
Selamat ulang tahun, my prince.

Jujur aku sempet ngira ultahnya Jisoo sama Taehyung tuh besok, bukannya sekarang haha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-istilah yang Ada di Role Player

Guess I? /??

Holl'up!