Tunggu | Super Junior Kyuhyun's birthday fanfiction

Sudah setahun aku menunggumu. Dan butuh setahun lagi.

Masih ada 12 bulan, 52 minggu, dan lebih dari 365 hari lagi untukku menunggu.

Entah apa aku menunggu, atau sedang menyiapkan diri dan hatiku untuk bertemu denganmu. Aku juga tidak tahu pastinya untuk apa semua itu.

Aku hanya tahu kau pergi. Tidak sedang di sini. Untuk sementara.

Dan aku akan bisa menemuimu 2 tahun lagi. Mungkin setahun, karena setahun lalu sudah kuhabiskan dengan percuma karena menunggumu.

Percuma karena aku tahu, kau tak akan sekalipun tahu jika di sini ada yang sedang menunggumu.

Mungkin saja kau berpikiran banyak yang menunggumu. Tetapi tidak denganku. Mungkin kau tak selamanya tahu segalanya. Kau tak selamanya pintar.

Sekali-kali juga bertindak bodoh.

Ah, sudahlah. Walaupun tertulis dengan sangat jelas pun tepat di depan wajahmu. Kau tidak akan mengerti. Karena memang selamanya kau tidak mau mengerti.

***

Bagiku, kau hanya tahu tertawa. Tertawa dan tertawa.

Saat menyanyi kau serius. Saat bermain games kau serius. Saat berdoa kau serius.

Tetapi di lain hal selain ketiga hal itu. Kau hanya tahu bermain. Kau hanya tahu tertawa. 

Kau hanya tahu bagaimana caranya bersenang-senang.

Kukira kau hanya bersenang-senang untuk dirimu sendiri.

“Aku bersenang-senang, agar kau juga ikut senang. Jika aku mencari kesenangan, aku bisa saja pergi seorang diri. Tetapi, denganmu aku ingin bersenang-senang.”

Aku bingung.

Tidakkah selama ini wajahku menunjukkan rasa tertekan luar biasa saat bersamamu?

Apakah wajahku tampak baik-baik saja?

Wah, bakat aktingku hebat sekali.

Kau hanya tahu tertawa karena ingin membuatku tertawa juga?

Rasanya aku ingin mati saja jika kau terus berpikir begitu. Kau membunuhku perlahan jika begitu caranya.

***

“Aku akan wajib militer bulan depan. Tidakkah itu luar biasa?” suaramu yang penuh dengan candaan menghentikan jantungku.

Aku menoleh. Kebingungan memenuhi pikiranku saat ini.

Dan kau masih sama. Masih terfokus pada alat elektronik yang ada di genggamanmu, masih tersenyum efek perkataanmu. Yang sama sekali tak terdengar serius.

“Kau.. akan wajib militer?” suaraku terdengar. Aku sendiri terkejut aku masih bisa bersuara. Kukira aku akan mati terkejut sejak tiga detik yang lalu.

Kau menganggukkan kepala tegas. Dan masih terfokus pada alat elektronikmu.

“Kenapa kau tidak pernah memberitahuku sebelumnya?” tanyaku lagi.

“Saat ini, kan, kau kuberitahu.”

“Maksudku.. tidak secepat ini. Mungkin.. tiga atau dua bulan yang lalu?”

“Saat itu aku belum memikirkan wajib militer,” jawabmu santai. Jauh berbanding terbalik dengan jantungku yang saat ini was-was tidak bisa menebak jawaban seperti apa yang mengejutkanku.

“Jadi, baik-baiklah denganku sekarang, ya? Jangan merindukanku dua tahun ke depan,” lanjutmu. Tertawa.

“Dua tahun bukan waktu yang lama. Tenang saja. Tanpa terasa semuanya akan terlewati dan aku akan tersenyum di hadapanmu dengan rambut habis.”

***

“Besok di hari saat aku pergi, aku merilis lagu untuk penggemarku. Album juga. Tapi itu edisi terbatas. Apakah kau sudah memesannya?” celotehmu dengan rambut yang sudah terpangkas.

Masih saja memainkan games meskipun besok kau sudah tidak boleh memilikinya lagi.

“Sudah,” jawabku singkat. Kau tertawa puas.

“Kau tidak memesan hanya satu buah, bukan?”

“Tidak.”

“Aku senang sekali punya teman yang selalu mendukungku sepertimu.”

Teman. Memang selama ini teman. Aku mengutuki diriku sendiri. Mau lebih dari itu? Mimpi saja.

“Besok tidak usah mengantarkanku,” katamu. Aku menoleh dari fokusku di buku.

“Kenapa? Takut penggemarmu tahu?” tanyaku. Kau menggelengkan kepala.

“Kau di rumah saja. Streaming laguku agar bisa di posisi 1 sampai aku selesai wajib militer.”

***

Semua akan berlalu dengan cepat katamu.

Dan aku masih di sini. Berharap kata-katamu benar akan terjadi. Sehingga aku tidak perlu membuang waktuku setiap harinya hanya untuk menunggumu.

Menunggumu bisa tersenyum lebar di depanku.

Tersenyum puas setelah menyelesaikan semua kewajibanmu sebagai warga negara.

Ah, sudahlah.

Memikirkanmu malah membuatku ingin menjadi salah satu pegawai di tempat pelatihanmu agar selalu tahu keadaanmu.

Jika saja.

***

Selesai di 2018.02.02

***


happy birthday jodohnya aku. Ini terlambat. Tapi semoga dia tahu, kalau aku selalu berharap. Aku nggak pernah terlambat nungguin Kyuhyun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-istilah yang Ada di Role Player

Guess I? /??

random