kenapa?
"Kenapa?" Aku diam. Terlalu banyak pertanyaan 'kenapa' untuk hari ini. Kamu diam setelah bertanya. Tetap pada posisi yang sama. Dan aku masih bingung bagaimana menjelaskannya. "Aku tidak akan menjawabnya," jawabku. Ujungnya juga menjawab. Meskipun bukan jawaban yang jelas kamu inginkan. Terlihat dari reaksimu. Menghela nafas. Tatapan mata menyerah. Tapi tetap pada posisi yang sama. "Kenapa?" Kamu tahu aku tidak suka dicecar pertanyaan yang sama. Tapi tetap kamu lakukan. Bergantian, kuhela nafas. Menirukanmu. Ekspresimu melunak. Mulai tertawa. "Apa yang lucu?!" tanyaku setengah berteriak. Menahan ekspresiku. Menahan detak jantungku yang mendadak dua kali lebih cepat melihat tawamu. Melihat bulan sabit membentuk bibirmu. Melihat tatapan mata yang melunak. Tak lagi menyerah. Melihat tawamu lagi. "Kamu." Dan jantungku sukses berdebar. "Berhenti. Jangan begini lagi. Aku semakin sakit hati." "Kamu memb...